1. Beranda
  2. Berita
  3. Detail

Kegiatan matching fund 2023. Penerapan TTG pertanian di Desa Pambang Baru

image description

Keuletan petani di Desa Pambang Baru yang konsisten menanam cabe, kini tengah menikmati hasilnya. Pasalnya saat ini tengah harga cabai di Bengkalis tengah meroket mencapai 75.000 hingga 80.000 rupiah perkilogramnya.

“Alhamdulillah sekarang ini ada 15.000 batang cabai yang masih produktif berbuah. Meskipun banyak permasalahan di lahan gambut namun tidak menyurutkan semangat kami untuk terus bertani sembari belajar termasuk penerapan teknologi tepat guna. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah peduli dengan usaha pengembangan pertanian ini,” ucap Abdul Razak Ketua Kelompok Tani Milenial di Pambang Baru.

Petani di Desa Pambang Baru tidak alergi dengan perubahan ke arah yang lebih baik serta selalu ingin berkembang dan selalu semangat meningkatkan pengetahuan di bidang pertanian.

Secara teoritis lahan gambut berasal dari sungai bukan dari laut, untuk itu lahan gambut juga cocok ditanami berbagai komoditas termasuk cabai.

Hal tersebut disampaikan Andrik Marta, Narasumber dari Politeknik Payakumbuh saat memberikan materi pelatihan budidaya cabe, kegiatan matching fund 2023. Penerapan TTG pertanian di Desa Pambang Baru untuk meningkatkan gairah kelompok tani menuju pertanian terpadu yang mandiri dan sejahtera. Di Kebun milenial Pambang Baru, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis – Riau, (14/11/2023).

“Sejauh ini warga Pambang Baru yang mayoritas petani, dinilai sudah menampakkan hasil menanam cabai rawit. Hari ini saya memberikan edukasi tentang teknis untuk budidaya cabai dan tanaman hortikultura di lahan gambut hingga tuntas. Kita juga diskusi tentang permasalahan apa saja yang dihadapi petani di daerah ini,” jelasnya.

Sementara itu Abdul Gafur, tim matching fund 2023 Politeknik Negeri Bengkalis mengatakan akan terus melakukan pembinaan pada petani di desa ini bersama stake holder terkait lainnya.

“Agar petani yang kita bina dapat mengetahui bagaimana budidaya cabai yang benar sesuai SOP nya untuk itu kita datangkan ahlinya langsung kesini. Jadi ketika petani ingin menanam cabe SOP nya dari awal sampai ahir itu sudah ada dan bisa kita terapkan. Pelatihnya nanti akan kami datangkan lagi dan pengembangannya itu akan diwakilkan oleh para PPL di Pambang Baru ini, “ terangnya.

Untuk meningkatkan pertanian di daerah ini juga telah diperkenalkan penggunaan teknologi.

“Untuk teknologi yang kita terapkan itu sesuai dengan permintaan mitra, antara lain teknologi penyiraman tengah kita buat. Kemudian untuk hama kita siapkan pagar listrik, karena lahan gambut mitra juga minta mesin cocofit,” imbuh Gafur.

Pembinaan akan terus berkelanjutan, kebun milenial ini menjadi rule modelnya Kabupaten Bengkalis pada umumnya, Pambang Baru pada khususnya. Target ahirnya kebun ini menjadi kebun edukasi kemudian digital farming.

Camat Bantan, Tengku Rafli mengapresiasi Petani Pambang Baru yang mampu menggarap lahan tidur menjadi produktif. Hal ini perlu dicontoh oleh desa-desa lainnya di Kecamatan Bantan.

“Kami sangat mendukung, karena tidak mudah untuk bisa mengelola lahan seluas ini salah satunya untuk budidaya cabe, harapannya masyarakat Pambang Baru dan Warga Bantan dapat memanfaatkan lahan tidur yang masih banyak dengan aneka tanaman lainnya seperti sayur-sayuran. Para Kepala desa dan Penjabat kepala desa harus bisa menggerakkan petani dan kelompok tani juga tim penggerak PKK, mohon digerakkan sehingga masyarakat kita bisa berdaya dan meningkatkan ekonomi masyarakat,” harapnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain dari Kabid dan koordinator penyuluh pada Dinas Pertanian Kabupaten Bengkalis, para Penyuluh Pertanian, Petani Inspiratif, KWT, aparat Desa Pambang Baru serta warga dan petani.


 
share: