Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) kembali mencatat prestasi gemilang dalam ajang International Conference on Applied Science and Technology (iCAST) 2024 yang diselenggarakan di Politeknik Negeri Bandung pada 23-24 Oktober. Tahun ini, sekitar 22 penulis dari Polbeng ikut berpartisipai baik secara online maupun offline.Pada acara yang diikuti oleh para akademisi dari politeknik se-Indonesia, salah satu paper dari dosen Polbeng yang ditulis dari Adrian Irnanda Pratama, Jaroji, dan Cindy Cleodora meraih penghargaan Best Paper atas penelitian mereka berjudul “Analysis Of Digital Service Implementation In An Efforts To Improve The Quality And Efficiency Of Village Government Services”.
Penelitian ini mengangkat aplikasi SMART Desa yang telah diterapkan di 86 desa di Kabupaten Bengkalis sejak tahun 2022. Aplikasi ini bertujuan mempermudah administrasi kependudukan dan layanan digital di desa-desa, terutama dalam aspek efisiensi penandatanganan dokumen oleh perangkat desa. Keberhasilan penelitian ini tidak hanya karena implementasi teknologinya, tetapi juga karena dampak signifikan yang telah dirasakan oleh masyarakat.
Adrian Irnanda Pratama, dosen Jurusan Administrasi Niaga Polbeng, menjelaskan bahwa penelitian mereka bertujuan mengidentifikasi kekurangan dalam UI/UX aplikasi untuk memastikan aplikasi tersebut dapat semakin memudahkan masyarakat. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya pengembangan lebih lanjut agar layanan digital ini dapat berfungsi lebih fleksibel.
Prestasi ini menjadi kebanggaan bagi Polbeng, terutama karena pengakuan yang diterima oleh tim peneliti menempatkan mereka di antara tiga penerima penghargaan Best Paper pada konferensi tersebut. Selain itu, acara iCAST tahun ini juga diperkaya dengan pameran produk-produk teknologi dari berbagai institusi politeknik.
Adrian berharap bahwa ke depan, penelitian-penelitian yang dihasilkan oleh para akademisi dapat lebih berkualitas dengan Technology Readiness Level (TRL) minimal 7, sehingga dapat diimplementasikan langsung di masyarakat. “Semoga iCAST berikutnya lebih baik lagi dalam memilih penerbit jurnal yang terindeks sesuai standar Kemenristek Dikti, sehingga hasil penelitian dapat bermanfaat bagi pengembangan karir akademisi,” tambahnya. (HUM)