Salah seorang Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) Faisal Ananda mengikuti pelatihan di Coventry University, Inggris pada 27 November – 15 Desember 2023.
Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Republik Indonesia, melalui Direktorat Kelembagaan dan Sumber Daya (KLSD) Vokasi dengan tajuk “Visionary Management Bootcamp for Vocational University Leaders.â€
Program Visionary Management Bootcamp dirancang untuk membekali para pemimpin PTV masa depan dengan metode, teknik-teknik dan pengalaman praktis yang diperlukan untuk menjadi leader dan inovator yang mampu menginspirasi dan memotivasi tim untuk membawa PTV menuju world class university.
Pelatihan digelar selama 3 minggu dan berfokus pada pengembangan keterampilan dan kompetensi yang diperlukan untuk mengidentifikasi tren di dunia akademis yang sedang berkembang, memprediksi perubahan, dan menetapkan visi.
Program itu mencakup berbagai topik, termasuk perencanaan strategis, inovasi, kreativitas, pemikiran desain, dan peramalan masa depan.
Pelatihan diberikan melalui kombinasi class teaching, diskusi kelompok, studi kasus, dan belajar langsung dari Senior Management Team di Coventry University yakni Prof. Lyndon Simkin sebagai Director of Centre for Business in Society, Prof. Mike Hardy sebagai Founding Director dari Centre for Trust, Peace and Social Relations dan Prof. Marcos Kauffman sebagai Director of Research Centre for Manufacturing and Materials (CMM).
Deputy Vice-Chancellor Research, Coventry University, Prof. Richard Dashwood juga turut memberikan insight pengalamannya dalam membangun 18 Research Centre unggulan di Coventry University.
Menanggapi keikutsertaannya dalam pelatihan tersebut, Faisal Ananda mengatakan, selain manfaat yang didapatkannya secara personal, ia berharap pelatihan itu berpotensi membuka peluang kerja sama antara Polbeng dengan institusi dan perusahaan di Inggris.
“Saya sangat berharap transfer knowledge ini dapat berlanjut dalam bentuk kerja sama strategis, baik penelitian, pengajaran ataupun pengembangan sumber daya manusia,†ujar Faisal, Senin, 25 Desember 2023.
Selanjutnya, Faisal mengatakan, kerja sama jangka panjang tersebut tentu dapat menambah pengalaman sekaligus meningkatkan kapasitas Polbeng untuk menuju politeknik terkemuka dan unggul.
Pada kesempatan itu, Faisal juga dapat mengunjungi perusahaan kelas dunia dan belajar langsung dari para praktisi dan pelaku industri di lapangan.
“Melihat langsung bagaimana teknologi yang diterapkan industri otomotif kelas dunia seperti Mini Cooper dan Triumph merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi kami,†ujar Faisal yang juga Ketua Inkubator Bisnis Polbeng dan pernah mengikuti kegiatan yang serupa pada 2018 di Jerman dan 2019 di Selandia Baru melalui beasiswa pelatihan yang saat itu didanai oleh Kemenristekdikti.
Kunjungan ke Institute of Advanced Manufacturing and Engineering (AME) Coventry dan Unipart memberikan tips bagaimana interaksi antara dunia industri dan akademik di Inggris dapat menyelesaikan permasalahan industri secara kolaboratif serta membawa keuntungan bersama bagi kedua belah pihak.
Bersama 11 peserta lainnya yang berasal dari Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Manufaktur Bandung, Politeknik Negeri Madiun, Politeknik Negeri Batam, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, dan Politeknik Negeri Madura, Faisal menyampaikan apresiasi kepada Direktur KLSD, Muhammad Fajar Subkhan yang secara langsung melakukan monitoring and evaluation (monev) pelaksanaan bootcamp di Coventry.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Coventry University yang telah melaksanakan pelatihan dengan begitu komprehensif.
“Kami berharap, program pelatihan semacam ini bisa menjadi agenda rutin Direktorat KLSD mengingat manfaatnya sangat positif bagi para peserta. Kami juga berharap kemitraan KLSD dan Coventry University terus berlanjut dalam berbagai program dan kegiatan mendatang,†pungkasnya.
Sementara itu, Professor of Sustainability and Supply Chain Management yang juga merangkap Director of Research Engagement, Benny Tjahjono yang juga berperan dalam terselenggaranya pelatihan itu menyambut baik usulan Faisal tersebut.
“Coventry dulunya juga Politeknik dan karena itu kami sangat paham kebutuhan politeknik di Indonesia. Kami berharap untuk bisa berperan serta meningkatkan kapabilitas dan daya saing Politeknik di Indonesia, khususnya Polbeng. Untuk itu kami sangat terbuka dengan berbagai peluang kerja sama,†ujar Benny mewakili pihak Coventry.
Lalu Benny juga mengatakan, dengan memanfaatkan hubungan yang kuat dengan industri, Coventry mendesain program pelatihan unik yang memungkinkan para pemimpin PTV untuk ‘belajar dalam kemitraan dengan industri.’
“Para pemimpin di Coventry University dan industri kami hadirkan sebagai fasilitator dan narasumber untuk melakukan transfer knowledge kepada peserta pelatihan,†ujar Benny.
Pengalaman berinteraksi dengan World-class Company dan Research Centre di Coventry, lanjutnya, diharapkan bisa menjadi springboard untuk peningkatan kapasitas dosen PTV sebagai future leader yang mampu mendefinisikan visi berkelas dan perencanaan strategis yang berkelanjutan.