Politeknik Negeri Bengkalis

CategoriesUncategorized

Pemenang Grand Final Duta Kampus Polbeng 2020, berikut ini pemenangnya

Regenerasi duta kampus Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) secara rutin dilakukan setiap tahun. Di tahun 2020 ini, pemilihan Duta Kampus memulai tahapan seleksi pertama pada 2 Desember bertempat di Aula Gedung Utama Polbeng  sejumlah 33 peserta bersiap mengikuti serangkaian seleksi ditahap pertama yaitu tes tertulis dan wawancara. Materi yang diberikan meliputi pengetahuan umum dan pengetahuan seputar kampus Polbeng. Berikutnya para peserta mendapatkan pengarahan tentang wawasan Polbeng.

Materi penilaian adalah fashion Show dan minat bakat. Fashion Show meliputi Catwalk, keserasian, kekompakan dan keluwesan. Sedangkan untuk minat bakat para peserta dibebaskan menampilkan sesuai dengan kemampuan masing-masing seperti menyanyi, gitar, akustik, public speaking, menari dan lainnya.

 Tepat pada hari Selasa, 8 Desember 2020 Dimulai pada pukul 09.00 WIB bertempat di Gedung Sipil Polbeng, peserta hadir dengan tampilan rapi dan menarik, dimana acara Grand Final Pemilihan Duta kampus Polbeng diadakan. Banyak mahasiswa yang berpartisipasi pada kegiatan ini. Untuk itu terpilihlah 8 pasang finalis dalam Grand Final Pemilihan Duta Kampus Polbeng tahun 2020. Dengan mengundang 3 juri yaitu Zulha Affandi, Mella Yulindra dan Erma Domos.

Dengan suasana yang begitu mendebarkan dan proses yang lumayan panjang, maka terpilihlah beberapa pemenang yang terdiri dari Runner Up 1, Runner Up 2 dan pemenang Duta Kampus serta pemenang terfavorit. Untuk Pemenang Runner Up 1 yaitu Khairul Nizam dari Prodi Teknik Sipil dan Anjelita Ramodhani dari prodi Akuntansi Keuangan Publik. Kemudian Runner Up 2 yaitu Keni Devit dari Prodi Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan dan Fitri Hartini dari prodi Administrasi Bisnis. Setelah itu terpilihlah Duta Kampus Polbeng yaitu Zizi Andrea dari prodi Rekayasa Perangkat Lunak dan Reymenda Safitri dari Jurusan Teknik Sipil.Selain itu, juga terpilih Duta Terfavorit Polbeng yaitu Rahman Setiawan dari prodi Administrasi Bisnis dan Vidya Annisa dari Rekayasa Perangkat Lunak.

Wadir 1 Polbeng, Armada menuturkan bahwa diharapkan ajang ini bisa menaikkan nama almamater dengan baik. Kalah menang itu sudah biasa yang terpenting adalah berani mencoba hal baru dan tetap kreatif.

CategoriesUncategorized

Prodi DIII Teknik Informatika POLBENG Gelar FGD Teaching Factory

Salah satu upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu Pendidikan Vokasi di tanah air, serta mewujudkan “link and match” dengan kebutuhan industri, Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) mengadakan “Program Penguatan Pendidikan Tinggi Vokasi (PPPTV) khususnya dari Prodi DIII-Teknik Informatika (TI) dengan nama kegiatannya yaitu Focus Group Discussion (FGD) Teaching Factory bersama beberapa Industri di Kota Bandung, Jawa Barat.

Kegiatan ini diselenggarakan untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Vokasi di Indonesia yang berbasis kerja sama antara Institusi Pendidikan Tinggi Vokasi dengan Industri dan Dunia Derja (IDUKA). Kegiatan FGD Teaching Factory ini dilaksanakan pada tanggal 07-08 Desember 2020 di Kota Bandung, Jawa Barat. Pada hari pertama kegiatan, dilakukan bersama PT. DIcoding Indonesia, PT. Sahaware Teknologi Indonesia, DIlo Bandung, dan Halal Local. Dan pada hari kedua kegiatan, dilakukan FGD bersama Nixtrain dan juga eFishery Technoplex.

Muhamad Nasir, M.kom selaku ketua prodi DIII TI menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah besar prodi dalam melakukan Penyusunan Kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri. Dalam kegiatan ini, ada 6 point yang didiskusikan bersama IDUKA dalam pengembangan program studi, yaitu: Penyusunan Kurikulum yang disesuaikan dengan Kebutuhan Industri, Pelaksanaan Program Dosen Praktisi, Penyelengaraan Rekrutmen, Penyelenggaraan Pelatihan dan Sertifikasi berorientasi pada kebutuhan industri, serta Penyelenggaraan Penelitian bersama.

Pihak IDUKA sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh prodi DIII-TI tersebut, dan harapannya dengan kegiatan ini pihak kampus dan pihak industri bisa mewujudkan “link and match” seperti yang digagaskan oleh pemerintah.