Pekanbaru – Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) Provinsi Riau, yang terdiri dari Politeknik Negeri Bengkalis, Politeknik Caltex Riau, dan Politeknik Kampar, berhasil menyelenggarakan acara “Internalisasi Strategi Pengembangan Inovasi dan Kemitraan Berbasis Potensi Daerah” di Hotel Grand Zuri, Pekanbaru, pada tanggal 22 Oktober 2024, Selasa. Acara ini merupakan bagian dari Program Penguatan Ekosistem Kemitraan Berbasis Potensi Daerah dan bertujuan untuk menyampaikan hasil-hasil yang telah dicapai selama setahun terakhir kepada para anggota konsorsium dan pemangku kepentingan, seperti pemerintah, akademisi, masyarakat, media, dan industri. Politeknik Negeri Bengkalis berperan sebagai ketua konsorsium.

Ketua Ekosistem Kemitraan Vokasi Riau, M. Alkadri Perdana, M.Sc., menyatakan bahwa program yang didukung oleh Direktorat Mitras DUDI dan LPDP ini telah menghasilkan berbagai pencapaian penting. Salah satu pencapaian utamanya adalah policy paper yang berisi analisis terkait kebutuhan tenaga kerja, keahlian yang dibutuhkan (critical occupation), serta keterampilan lokal yang diperlukan oleh lulusan pendidikan vokasi, sesuai dengan potensi sumber daya ekonomi di Riau. “Selama setahun terakhir, kami telah melakukan berbagai kajian mendalam mengenai potensi dan tantangan daerah, serta menjalin kerja sama dengan berbagai pihak,” ungkapnya.

Dalam sesi diskusi, Raja Juarisman, S.T., M.Si., Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, menyampaikan masukan penting terkait penyusunan roadmap untuk pelaksanaan program ke depan. Ia menekankan pentingnya adanya alat monitoring dan evaluasi yang jelas untuk mengukur keberhasilan program kemitraan, seperti kerja sama antara SMK dan industri. “Pertanyaan yang perlu dijawab adalah, siapa yang bertanggung jawab melakukan monitoring dan evaluasi ini?” ujar Raja. Ia juga menyarankan agar hal ini dibahas lebih mendalam dalam forum-forum berikutnya. Di akhir, Raja mengapresiasi semua upaya yang telah dilakukan oleh tim Ekosistem Kemitraan Vokasi Riau selama setahun terakhir dan berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak lebih luas bagi masyarakat Riau.

Acara diakhiri dengan pengenalan program lanjutan tahap kedua yang disebut BERDIKARI. Program ini merupakan kelanjutan dari Program Penguatan Ekosistem Kemitraan yang telah berjalan selama setahun. BERDIKARI bertujuan untuk menciptakan inovasi berbasis potensi daerah yang manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat. Ada dua fokus utama dari program ini: yang pertama adalah pengembangan inovasi tepat guna untuk menyelesaikan masalah lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat; yang kedua adalah memperkuat kemitraan antara institusi pendidikan vokasi dan dunia industri untuk menghasilkan inovasi yang dapat meningkatkan daya saing industri serta perekonomian daerah. (HUM)