Rahmad Akmal atau biasa dipanggil Akmal adalah salah satu ASN yang bertugas di Kampus Politeknik Negeri Bengkalis. Beliau berasal dari daerah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia tepatnya di Pulau Bengkalis, Provinsi Riau. Kedua orang tuanya merupakan pensiunan PNS yang bertugas di Pulau Rupat. Akmal sendiri merupakan putra kelahiran, Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis. Pernah mengenyam Pendidikan S1 di Serjana Akuntansi di Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mulai tahun 2005 s/d 2010.

Berangkat dari pengalaman dan keperihatinan akan kondisi tingkat korupsi di Indonesia saat ini, beliau tertarik untuk mencari akar dari permasalahan yang terjadi selama ini. Sehingga beliau memutuskan untuk melakukan penyuluhan anti korupsi secara mandiri kepada masyarakat mulai dari lingkup yang kecil seperti sekolah, mahasiswa dan karyawan yang seprofesi dengannya agar jangan pernah terlibat dalam lingkup korupsi, karena apa yang kita ambil dan bukan merupakan hak kita nantik secara sendiri akan keluar dengan sendirinya melalui berbagai cara.

Sebuah mimpi dan harapan kecil yang ingin di gapai oleh anak kampung yang berasal dari wilayah perbatasan ini adalah agar Indonesia bisa bebas dari korupsi. Tentu ini bukan hanya menjadi tanggung jawab KPK dalam mewujudkannya, namun setiap warga negara punya andil untuk berperang dan jihad melawan korupsi.

Pencegahan korupsi bisa dilakukan dengan beberapa cara salah satunya adalah dengan melaksanakan kampanye anti korupsi dan memberikan edukasi sedini mungkin kepada setiap generasi agar sebuah perilaku korupsi menjadi momok dan aib yang paling menakutkan untuk dibuat.

Untuk pencegahan yang kedua menurut beliau adalah dengan melakukan perbaikan sistem dipemerintahan agar celah untuk melakukan korupsi dapat di hilangkan sebaik mungkin, bisa dengan melakukan transaksi non cash langsung kepihak ketiga. Sehingga permainan dalam melakukan markup dan transaksi fiktif dapat di hilangkan

Dengan adanya program penyuluh anti korupsi tersertifikasi LSP KPK ini, beliau memutuskan untuk mengabdikan dirinya dalam perjuangan melawan korupsi melalui edukasi kepada organisasi tempatnya bekerja, sekolah, umum dan swasta.

Akmal mengatakan bahwa menjadi penyuluh anti korupsi ini merupakan suatu tugas mulia karena disamping kita dapat menyampaikan amal jariyah kepada setiap orang agar tidak melakukan perbuatan yang tercela oleh agama kita juga bisa membantu Indonesia dalam melakukan penangan korupsi.

Selanjutnya dia juga mengatakan dengan menjadi seorang penyuluh, berarti sudah berperan aktif dalam merawat kebangsaan. “Penyuluh anti korupsi itu sesunguhnya adalah bentuk kecintaan kita pada negeri. Indonesia. Inilah bentuk pengabdian pada negeri. Dengan menjadi penyuluh anti korupsi akan timbul persaaan cinta. Cinta tanah air. Semangat nasionalisme akan tumbuh. Terus bergerak, berbagi rasa merdeka. Indonesia butuh kita,” tegasnya.