Selasa (25/9), Tim Pengabdian Jurusan Administrasi Niaga Polbeng kembali menggelar kegiatan pengabdian pada Masyarakat. Kegiatan kali ini dilakukan di desa Teluk Latak, tepatnya pada pengrajin tenun yang tergabung dalam UKM Rumah Kreasi Annisa. Pengabdian yang dilakukan sekaligus oleh dua tim tersebut terdiri dari dua bagian kegiatan, yakni “Pengenalan Corak dan Motif Tenun Melayu sebagai Upaya Menemukan Corak dan Motif Tenun Khas Desa Teluk Latak” dan  “Workshop pembuatan Tanjak dengan Memanfaatkan Kain Perca”. 

Selain anghota tim oengabdian, yakni Yunelly Asra, M. Hamidi, Erma Domos dan Rini Arvika Sari, kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua P3M Polbeng, Akmal Indra, dan Zahrani Bukhari selaku Pembina UKM Rumah Kreasi Annisa Desa Teluk Latak, beserta 30 anggota UKM.

Selama kegiatan berlangsung, seluruh peserta sangat antusias mengikuti dan mendengarkan materi tentang corak dan motif tenun Melayu.

 Menurut pembina UKM, Zahrani, pengenalan corak dan motif ini sangat dibutuhkan pengrajin tenun, karena selama ini para pengrajin membuat motif pada kain tenun mereka tapi tidak mengetahui semua nama-nama motif dan corak pada kain tersebut. Sehingga pada saat ada pertanyaan tentang hal tersebut, mereka tidak bisa menjawab. Padahal hal tersebut sangat diperlukan pada saat proses penjualan produk.

Setelah pengenalan motif dan corak tenun Melayu, kegiatan dilanjutkan dengan workshop pembuatan tanjak, ikat kepala khas Melayu, dengan memanfaatkan kain perca. Semua peserta diberi kesempatan untuk belajar membuat tanjak sendiri.

Kegiatan workshop yang berlangsung sangat bersahabat ini membuat seluruh peserta sangat senang dan bersemangat. Ketua UKM, Ibu Zubaidah mengharapkan agar kegiatan seperti ini dapat terus berkelanjutan.

 “Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan keterampilan para anggota, sehingga cita-cita UKM untuk menjadikan seluruh anggota UKM sejahtera dan memiliki penghasilan tambahan serta mandiri secara ekonomi dapat tercapai”, ungkapnya.

“Kami menunggu kunjungan tim Polbeng lagi ke desa kami”, tutupnya.