Berakhirnya masa bakti pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Negeri Bengkalis periode 2015/2016 menandai awal dari era kepemimpinan pengurus baru. Dengan menerapkan sistem demokrasi,  presiden dan wakil presiden dipilih sepenuhnya oleh mahasiswa melalui pemilihan raya. Adapun calonnya adalah mahasiswa yang mengajukan diri dengan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Pada tahun ini, ada dua pasangan calon yang maju untuk pemilihan presiden dan wakil presiden BEM. Pasangan tersebut adalah:

  1. Muahammad Nuh (capres) dan Romadanil (cawapres)
  2. Andicha Zain (capres) dan Muhammad Andi Safwan (cawapres)

Pada hari Rabu (30/11) lalu, panitia pemilihan raya mengadakan sesi debat kandidat calon presiden dan wakil presiden BEM Politeknik Negeri Bengkalis dengan tema “Mewujudkan Kontribusi Mahasiswa Terhadap Perkembangan dan Kemajuan Kabupaten Bengkalis”. Bertempat di teras gedung B, kegiatan ini dihadiri oleh kedua pasangan kandidat, penanggungjawab BEM, Ketua MPM, serta perwakilan dari masing-masing ormawa di lingkungan Politeknik Negeri Bengkalis dan dibuka langsung oleh Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan, Teguh Widodo.

Kegiatan tersebut diawali dengan pembacaan ayat suci Alqur’an, dilanjutkan dengan sambutan dari ketua panitia, penanggungjawab BEM, serta Ketua MPM. Dalam sambutan yang disampaikan, ketiga pihak tersebut mengajak mahasiswa uuntuk mensuksekan pemilihan raya. Mereka turut mengharapkan agar pasangan terpilih nantinya mampu menjadikan Polbeng sebagai kampus yang lebih baik dan lebih dikenal di kalangan kampus-kampus lain.

Sebelum membuka kegiatan debat secara resmi, Teguh Widodo menyampaikan pentingnya kiprah mahasiswa di berbagai bidang, tidak hanya akademik dan intelektual, namun berorganisasi, perlombaan, karya ilmiah dan sebagainya. Menurut beliau, prestasi mahasiswa menjadi faktor penting untuk menciptakan citra kampus yang baik di tengah-tengah masyarakat. Untuk calon pasangan yang nantinya terpilih sebagai presiden dan wakil presiden BEM, beliau menghimbau agar setelah terpilih, mereka segera membentuk kabinet baru dan melakukan rapat kerja untuk menentukan program kerja. “Program kerja yang direncanakan tidak perlu banyak, namun berkualitas dan terencana dengan baik. Kalau bisa, BEM menggelar kegiatan yang melibatkan mahasiswa/peserta dalam jumlah banyak dan mengundang utusan dari kampus lain.” ungkap Teguh.

Beliau turut menyampaiakan kepada pemilih agar memanfaatkan sesi debat ini sebagai momen untuk mencermati visi misi dari masing-masing calon dan mengajukan pertanyaan untuk menguji kepatutannnya. “Tentukan pilihan dengan didasari rasionalitas, bukan feeling semata. Pilih calon yang memiliki visioner kedepan dengan kepemimpinan yang baik, menyejukkan serta memilik jaringan-jaringan dengan kegiatan kampus lain.” tambahnya. (imy)