Persaingan dibursa tenaga kerja saat ini semakin ketat jelang pemberlakuan pasar bebas Asean pada akhir 2015 yang lalu. Indonesia dan negara-negara di wilayah Asia Tenggara telah membentuk sebuah kawasan yang terintegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

MEA adalah sebuah agenda integrasi ekonomi negara-negara ASEAN yang bertujuan untuk menghilangkan atau meminimalisasi hambatan-hambatan dalam melakukan kegiatan ekonomi lintas kawasan. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat.

Bagi Indonesia sendiri, keberadaan MEA menjadi babak awal untuk mengembangkan berbagai kualitas perekonomian di kawasan Asia Tenggara dalam perkembangan pasar bebas. MEA menjadi dua sisi mata uang bagi Indonesia, satu sisi menjadi kesempatan yang baik untuk menunjukkan kualitas dan kuantitas produk dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia kepada negara-negara lain dengan terbuka, tetapi pada sisi yang lain dapat menjadi boomerang untuk Indonesia apabila Indonesia tidak dapat memanfaatkannya dengan baik.

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia untuk dapat bersaing dalam kancah perekonomian Internasional khususnya ASEAN dengan memperbaiki kualitas SDM yang ada, meningkatkan daya saing, menyediakan pendidikan, kesehatan yang memadai,   memberikan edukasi dan keterampilan yang mempuni bagi calon tenaga kerja.

Perguruan Tinggi sebagai salah satu lembaga yang mempunyai andil besar dalam memproduksi calon tenaga kerja juga memiliki PR berat dalam menghasilkan lulusan yang dapat memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja saat ini, oleh karena itu Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) sebagai salah satu Perguruan Tinggi berbasis vokasi melakukan berbagai cara dalam rangka meningkatkan kualitas keterampilan dan edukasi kepada anak didiknya salah satunya seperti yang dilakukan oleh jurusan Teknik Informatika Polbeng dengan melakukan Tes Uji Kompetensi (TUK) bagi seluruh mahasiswanya.

Tes Uji Kompetensi (TUK) ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan juni nantinya dan diikuti oleh 82 mahasiswa TI yang duduk di semester 4. Sebelum pelaksanaan Uji Kompetensi para mahasiswa sebelumnya akan memperoleh pembekalan (kursus) yang akan diberikan oleh para intruktur yang telah memiliki Sertifikat Trainning of Trainner (TOT). Jenis materi yang akan diujikan pada Tes Uji Kompetensi nantinya antara lain Alice, Greenfoot dan Eclipse. Bagi mahasiswa yang lulus untuk uji kompetensi tersebut akan mendapatkan sertifikat Java Fundamental sedangkan tes Cisco akan menguji materi tentang CCNA Rounting dan Switching dan akan mendapatkan sertifikasi dari Cisco System. Inc.

Selain itu, dalam rangka mengevaluasi dan menetapkan status akreditasi dan  peringkat mutu program studi DIII Teknik Informatika Polbeng, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) pada 22 -24 mei 2016 telah melakukan visitasi yang dilakukan oleh 2 asesor yakni Dr. Ir Agus Buono, M.Si., M.Kom (IPB) dan Dr. Ir. Sigit Wasista, M.Kom (Pens). Visitasi Akreditasi merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh setiap Prodi agar dapat menjadi tolok ukur di dalam memberikan pelayanan pendidikan yang lebih bermutu kepada masyarakat.(WM_polbeng)